Rabu, 03 Agustus 2016

Bus dari Phnom Penh ke Ho Chi Minh.


Hampir tidak ada informasi yang jelas tentang naik bus dari Phnom Penh ke Sai Gon atau Ho Chi Minh yang saya dapatkan dari internet. Kali ini saya ingin mengisi kekosongan informasi tersebut dengan penjelasan yang saya harap dapat se-jelas-jelasnya.

Bus antar kota dan antar negara di Kamboja umumnya berangkat dan masuk ke Bus Poll-nya sendiri-sendiri. Tidak berbeda dengan bus Mekong yang saya tumpangi untuk menuju Vietnam hari ini. Bus Mekong datang dan berangkat dari Poll-nya “Mekong Express Limuosine Bus” yang beralamat di National Hwy 5. Saya memilih Mekong Bus karena terpengaruh oleh pembicaraan para Backpackers yang puas dengan layanan bus ini. Saya pikir ongkos $ 14,- dengan layanan yang saya dengar adalah “reasonable”

Karena saya tinggal di kawasan Preah Sisowath Quay, maka saya membeli tiket dari agen Mekong yang ada didekat hotel tempat saya bermalam.

Tempat lokasi Poll Bus

Jarak antara Agen tiket Mekong Express dan Poll Bus Mekong adalah 2,3 Km, tidak terlalu jauh andaikata saya harus berjalan kaki menuju tempat pemberangkatan bus.
Tiket seharga $ 14,- dengan jadwal keberangkatan bus jam 14.30, untungnya saya tidak perlu berjalan kaki, sebab kalau saya datang ke Agen Bus tersebut sebelum jam 13.00 maka akan ada Van Komuter yang akan mangantar saya ke Poll. Akhirnya saya putuskan untuk mengikuti fasilitas gratis tersebut, dan benar juga jam 12.30 dengan beberapa penumpang yang lain saya diantar ke Poll Bus Mekong Express Limousine Bus.



Yang banyak menarik dari pembicaraan para Backpacker adalah saat bus harus naik tongkang untuk menyeberangi sungai Mekong diluar kota Phnom Penh. Sayang seribu sayang, saya sudah tidak lagi dapat menikmati situasi seperti itu, karena jembatan yang melintasi sungai Mekong ternyata sudah jadi dan dapat dilewati kendaraan berat.
Jembatan Mekong yang megah dan panjang melintasi sungai Mekong.

Sepanjang perjalanan inilah wajah-wajah kota yang saya lewati, saya amati dan saya ambil gambarnya dari balik jendela bus.



Sesuai dengan informasi yang saya terima, maka dalam perjalanan paspor penumpang dikumpulkan oleh salah seorang awak bus. Beberapa penumpang yang memerlukan VOA (Visa On Arrival) saat masuk Vietnam juga langsung ditangani awak bus. Saya sebagai warga NKRI tentu saja memiliki ke-istimewaan, yaitu bebas visa untuk masuk Vietnam.

Menjelang petang bus sudah hampir mendekati kota Bavet, Bavet adalah kota perbatasan antara negara Kamboja dan Vietnam.
Bus berhenti disebuah restoran, beberapa penumpang saya lihat pesan nasi goreng sementara awak bus makan nasi putih dengan lauk yang saya tidak tahu. Kesempatan istirahat 20 menit ini tentu saja saya pakai untuk kekamar kecil. Kamar kecil cukup bersih tidak seperti kamar kecil sebuah rumah makan antara Hanoi dan Laos yang saya singgahi beberapa tahun yang lalu.
Setelah istirahat 20 menit, penumpang kembali dipersilahkan naik dan bus berjalan kembali menuju perbatasan. Sebelum masuk perbatasan, sepertinya pemerintah Kamboja sangat memperhatikan per-ekonomiannya. Seperti di Poipet, kota perbatasan dengan Thailand sebelum masuk Batambang, maka di Bavet ini juga bertebaran Casino, rumah-rumah judi dengan bangunan yang mewah dan besar-besar serta bangunan hotel-hotel besar juga. (Klik disini, cerita saya saat masuk Kamboja lewat Poipet)
Masuk Bavet Border Post, penumpang Mekong Bus benar-benar merasakan layanan istimewa. Turun dari bus tanpa harus membawa begasi, ternyata paspor saya sudah ada stempel "Departure" dan lembaran kecil yang nempel saat masuk bandara Phnom Penh juga sudah dilepas. .... ahhh ...sesuai juga lah $ 14,- yang saya keluarkan.
Sayangnya ingin membuat foto diperbatasan hari sudah gelap, akhirnya ya ini sajalah ..... selesai imigrasi, penumpang dipersilahkan naik bus dan paspor dikumpulkan lagi.

Bus berjalan melewati beberapa penghalang jalan, akhirnya sampai ke kota Moc Bai, kota perbatasan Vietnam. Moc Bai Border dan Bavet Border terpaut hanya beberapa puluh meter atau ratus meter saja.
Kali ini penumpang harus turun dengan bagasinya, awak bus membagikan paspor ....eeee...lha dalaaaa.... lha kok ya sudah ada cap "Arrival" di paspor saya. Waktu tunggu di Imigrasi Moc Bai agak lama, karena saya lihat awak bus sibuk ngurusi penumpang yang untuk masuk Vietnam tidak bebas visa atau harus VOA. Selanjutnya penumpang digiring ke ruang Custom, bagasi dan tas masuk X-Ray, paspor diperiksa lagi untuk diyakinkan sudah ada stempel "Arrival" dan ternyata bus sudah parkir dipintu keluar Bea Cukai tadi. Siiipppp......tidak harus jalan kaki jauh-jauh dan paspor tidak perlu dikumpulkan lagi, simpan yang rapi.
Selanjutnya ..... Selamat Malam Vietnam ..... negera Asean ke-empat yang saya kunjungi dalam waktu 6 hari. Sepanjang jalan dari Moc Bai ke Ho Chi Minh sangat berbeda dengan pemandangan saat di Kamboja. Keramaian kota dengan gemerlap lampu LED berada dikiri-kanan jalan menunjukkan peningkatan per-ekonomian sebuah negara. Jam 21.30 waktu Vietnam yang sama dengan WIB, setelah menyelesaikan perjalanan selama 7 jam, bus masuk ke area yang disukai para Backpacker di Ho Chi Minh, area Pham Ngu Lao, Distric 1. Tidak perlu takut, ini daerah ramai 24 jam. Banyak hotel besar kecil, murah sampai mahal bertebaran disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar