Kamis, 31 Januari 2019

Umroh Sebuah Perjalanan Religius ( Hari ke 1 )

Umroh saat ini merupakan pilihan bagi umat Muslim NKRI untuk berkunjung ke Tanah Suci, karena masa tunggu untuk melakukan ibadah Haji harus menunggu waktu yang lama. Akibatnya oleh beberapa pelaku bisnis travel, kondisi ini digunakan untuk mengeruk ke-untungan. Tidak sedikit pelaku bisnis travel yang melakukan tindakan tercela, menipu para jamaah-nya.

Di-pandu oleh Sebariz Warna Berkah, saya beserta rombongan yang berjumlah 18 orang melakukan perjalanan awal Surabaya – Singapore – Jedah. Sebetulnya bukan 18 orang secara utuh, sebab ada 2 keluarga besar, satu suami istri dan saya beserta satu teman yang “stand alone”. Jadi kalau dipikir cuma ada 5 peserta yang berangkat pada pagi hari ini.
Meskipun penerbangan ke Singapura baru terbang jam 09.55, saya dan rombongan sudah sejak pagi berkumpul di Terminal 2 Bandara Juanda. 


Berbeda dengan rombongan umroh yang berangkat menggunakan pesawat dari maskapai yang langsung ke Jedah atau Medinah. Rombongan yang menggunakan pesawat-pesawat ini akan berkumpul di Bandara Haji Terminal 1.
Satu jam sebelum keberangkatan, saya dan rombongan sudah antri di Imigrasi sementara koper-koper sudah di-“handling” oleh bagian darat Travel SWB. 


Karena menggunakan pesawat reguler, maka perlakuan yang diberikan sama dengan penumpang-penumpang lain yang bukan jamaah umroh.
Pesawat dari maskapai Low Cost Carrier Singapura Scoot yang dulu bernama Tiger menjadi transportasi utama bagi rombongan saya.



Penerbangan Surabaya - Singapura ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 15 menit.




Penerbangan tepat waktu, jam 13.59 waktu Singapore sudah berada di area terminal bandara Singapura. Karena menunggu penerbangan lanjutan, maka tidak diharuskan keluar melewati Imigrasi Singapura.

Istirahat sambil menunggu penerbangan lanjutan


Selisih waktu antara Singapura dan Jedah adalah 3 jam, jadi saat pesawat berangkat dari Singapura jam 04.10 PM, di Jedah masih jam 01.10 PM. Jadi siap-siap melakukan penerbangan sekitar 9 jam dengan akibat jet-lag bagi jam-biologis tubuh.

Pesawat Scoot yang akan menuju Jedah berada di gate yang berbeda, rombongan harus pindah.

Karena jauh, harus naik Skytrain.


Akhirnya, setelah melewati pemeriksaan X-Ray, kumpul nunggu boarding.

Hehehehehe....kapal mabur-nya besar...787 Dream Liner

Membaca artikel dari Scoot di web-nya, penerbangan Singapura - Jedah memang diharapkan untuk mengangkut jamaah umroh dari berbagai negara yang transit di Singapura. Meskipun merupakan penerbangan Low Cost Carrier, pihak Scoot memberikan makan malam sederhana dan selimut bagi penumpangnya.
Nasi kuning dengan lauk sesuai selera Asia, plus beberapa makanan kecil serta ada sekantong kue. Juga ada selimut kuning yang tidak diminta kembali oleh petugas pesawat.

Alhamdulillah, akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara King Abdul Azis Jedah. 

Lapangan terbangnya luaaasss, kelihatannya setiap pesawat yang mendarat tidak ada yang menempel di garbarata. 


Semuan pesawat terbang berada ditengah lapangan parkir dan penumpang dijemput oleh bus untuk diantar ke terminal yang sesuai. Sebab tidak semua penumpang adalah jamaah umroh, meskipun mayoritas penumpang yang saya lihat adalah rombongan jamaah umroh dari berbagai travel biro dan berbagai negara. Untuk penumpang non jamaah umroh akan diantar ke terminal kedatangan internasional, sedangkan jamaah umroh akan diantar ke terminal haji dan umroh.

Bus yang akan mengantar jamaah umroh ke Terminal Haji dan Umroh

Antri di Imigrasi Jedah, disamping pemeriksaan dokumen juga dilakukan pemotretan wajah dan rekam biometrik. Saya agak kesulitan saat rekam biometrik, karena tangan kanan saya cacat dan tiga jari saya tidak memiliki alur sidik jari. Namun pihak petugas imigrasi dengan sabar melakukan pencatatan, mungkin karena rambut saya sudah putih sehingga kasihan ...hehehehe...

Klaim begasi .....

Siap keluar terminal untuk melanjutkan perjalanan ke Medinah.......

Rabu, 30 Januari 2019

Visa Umroh dan Travel Biro Perjalanan Umroh

Tidak jadi berangkat umroh bagi sebagian besar Muslim adalah aib besar, apalagi kalau mulai tetangga, kerabat sampai keluarga sudah diberi tahu ditambah dengan adanya sedikit perhelatan saat dijadwalkan akan berangkat ke Tanah Suci.

Tipu-tipu Travel Biro yang berniat mencari untung, umumnya adalah mengkambing hitamkan Kedutaan Arab Saudi dalam hal mengakomodasi permohonan visa calon jamaah umroh.
Pengalaman saya menggunakan Travel Biro Sebariz Warna Berkah yang beralamatkan di Jl. The Royal Park Residence R-22 Gunung Anyar Tambak – Surabaya ( https://sebariz.co.id/ ) , untuk pemberangkatan Jamaah Umroh tanggal 17 Desember 2018, merupakan bantahan kalau penerbitan visa umroh itu sangat lama atau berlama-lama terbitnya.
Saya menerima e-mail yang bunyinya sebagai berikut:


Asumsi saya penyerahan dokumen penting untuk perjalanan luar negeri hanya berselisih 31 hari, antara penyerahan ke Biro Perjalanan sampai hari keberangkatan, adalah mustahil.
Disamping itu kesepakatan untuk jadi berangkat dengan cara melakukan pelunasan pembayaran hanya berselisih 23 hari.
Jadi inilah alasan saya yang menurut pemikiran saya semua waktu tenggang yang di berikan oleh Sebariz tidak masuk akal.
Namun seminggu sebelum tanggal 17 Desember 2018, pihak Sebariz sudah merilis visa salah satu anggota jamaah yang sekelompok dengan saya. Hal ini membuat saya penasaran untuk ikut meng-akses web dari Kedutaan Arab Saudi. Dengan bantuan informasi dari mas Hari Mujayanto saya berhasil melakukan download visa saya.
Dibawah ini adalah berbagi informasi untuk sesama yang dapat saya sampaikan. Sehingga untuk yang akan berangkat umroh silahkan cek dulu, apakah visa kita sudah terbit?
Jangan sampai besok dijadwalkan berangkat, hari ini visa kita belum dikeluarkan oleh Kedutaan Arab Saudi. Akibatnya kita harus pulang dengan menanggung malu, bahkan yang fatal ada Travel Biro dari daerah yang menjanjikan visa dibagikan nanti di Jakarta. Sesampai di Jakarta pengurus Travel Biro tidak ada, visa juga tidak ada.

Silahkan masuk ke: https://visa.mofa.gov.sa/VisaServices/SearchVisa
akan keluar tampilan:


Klik Visa Number dari kolom isian First Value, pilih Paspor Number, kemudian isikan nomor paspor dari paspor calon jamaah umroh.
Klik Application Number dari kolom Second Value, pilih First Name, kemudian isikan nama depan seperti yang ditulis dalam paspor calon jamaah umroh.
Isikan nomor Captcha persis seperti yang ada disamping kanan kolom.


Kemudian klik Inquire.
Tunggu beberapa saat tergantung dari bandwidth internet yang kita pakai dan banyaknya orang lain yang melakukan akses pada web.
Apabila visa kita sudah di-aprove oleh pihak yang berwenang akan muncul dilayar dan silahkan di-print sebagai bukti bahwa kita sudah di-ijinkan masuk ke-Tanah Haram.
Ini adalah contoh visa saya yang saya download:


Visa yang diterbitkan oleh Kedutaan Arab Saudi saat ini tidak seperti beberapa saat yang lalu, yang lalu visa berupa stiker yang bentuknya seperti halaman depan paspor dan ditempelkan pada buku paspor kita.
Saat ini visa berupa lembaran kertas A4 yang dilengkapi dengan barcode scanner.

18 orang calon jamaah umroh yang berangkat tanggal 17 Desember 2018