Rabu, 01 Januari 2020

Dari Bangkok Thailand menuju Vientiane Ibu Kota Laos

Saat belajar Ilmu Bumi (pelajaran sekolah jaman dulu) maka nama ibu kota Negara Laos adalah Louangprabhang (ຫລວງພະບາງ) atau Luang Prabhang. Tanggal 2 Desember 1975 Kerajaan Laos berubah menjadi Republik Laos, kemudian menjadi anggota Asean tahun 1997 dan terbuka dapat dikunjungi oleh orang asing sejak tahun 2004. Saat ini Laos sudah merupakan Negara bebas visa bagi NKRI dengan ibu kota Vientiane (ວຽງຈັນ). Saat berkunjung ke negara ini jangan harap telinga kita mendengar lafal v-i-e-n-t-i-a-n-e. Saat berada di Hanoi (Vietnam) maka lafal yang saya dengan adalah Venjang berbeda dengan lafal Luangprabhang yang jelas terdengar. Di Central Market-pun yang kita dengan adalah Venchang…..

Dari Bangkok, transportasi menuju ibu kota Laos (Vientiane) dapat naik bus dari Northern Bus Terminal. Atau naik kereta api dari Bangkok ke Nong Khai kemudian ganti kereta api menuju Friendship Bridge, stasiun Thanaleng.
Naik bus dari Bangkok ke Vientiane untuk ukuran saya cukup mahal meskipun sangat menghemat waktu. Naik kereta api memang ada pilihan mulai yang murah sampai mahal. Namun kereta api Nong Khai menuju Thanaleng sehari cuma dua kali. Kalau ingin cepat dari stasiun Nong Khai harus naik Tuk-Tuk ke perbatasan, kemudian naik bus dari imigrasi Thailand menuju Imigrasi Laos. Disambung ke Vientiane menggunakan bus kota nomor 14 atau taxi.

Nah ini adalah cara saya dari Bangkok menuju Vientiane dengan budget murah dan tidak sengsara …….maksud saya jalan kakinya tidak jauh-jauh amat….
Kereta api + bus + jalan kaki …….hehehehe….
Bus Internasional yang menuju ke Vientiane ada tiga pemberangkatan. Dari Khon Kaen ada 2 pemberangkatan, dari Udhon Tani ada 7 pemberangkatan dan dari Nong Khai paling banyak, pemberangkatannya.

 Saya menunggu datangnya kereta api dari Bangkok. karena saya naik dari stasiun Dong Muang yang tepat berada didepan bandara Dong Muang.


Kereta api berangkat dari Bangkok menuju Nong Khai dan berhenti di stasiun Udhon Tani ada empat pemberangkatan.
Jam 08.20 masuk stasiun Udhon Tani jam 17.10
Jam 18.35 masuk stasiun Udhon Tani jam 03.36
Jam 20.00 masuk stasiun Udhon Tani jam 05.58 dan terakhir
Jam 20.45 masuk stasiun Udhon Tani jam 07.40 dan saya menggunakan kereta api ini dengan tarif 245 Bath.


 Kereta api yang saya tumpangi adalah kereta api yang ramah tamah, hampir setiap stasiun berhenti sebentar untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.

Hampir semua stasiun kecil memiliki bentuk dan arsitektur yang sama.

 Akhirnya stasiun Udon Thani.

Saya memilih Udhon Tani sebagai link, dengan alasan, jarak antara stasiun kereta api Udhon Tani dengan terminal bus sangat dekat. Pemberangkatan bus dari Udhon Tani cukup banyak dengan pemberangkatan terakhir jam 18.00.

Peta dari Stasiun Kereta api Udon Thani menuju Terminal Bus.

Keluar stasiun kereta api, jalan lurus saja, tidak usah takut tersesat. Bisa lewat bagian belakan terminal bus, bisa lewat bagian depan pintu masuk terminal bus. 

Loket hanya dibuka 30 menit sebelum jadwal keberangkatan bus. saya memilih keberangkatan bus untuk yang berangkat jam 14.00. Jangan lupa untuk membeli tiket diperlukan paspor dan untuk negara-negara diluar Asean diperlukan Visa. Penjual tiket tidak mau menerima alasan pembeli yang akan menggunakan Visa On Arrival.

Cukup murah, harga tiket 80 Bath. Tidak ada perbedaan harga antara warga negara Thailand, Laos atau negara lainnya.


Dalam perjalanan, oleh petugas bus akan dibagikan Lao PDR Imigration Form. Lagi-lagi saya dilewati, tidak diberi, terpaksa saya bilang ......Indonesian please.... baru diberi lembaran ini.

Saat masuk Imigrasi baik Thailand maupun Imigrasi Laos, jangan lupa semua harta benda dibawa turun bus. (Pengalaman pahit, tas bacpack saya terbawa bus, hilang entah kemana yang membuat saya pulang ke Indonesia hanya mengenakan pakaian yang nempel selama 4 hari).

 Gerbang Imigrasi Thailand.

Sebagai catatan, kalau urusan kita menjadi lama di Imigrasi dan bus sudah pergi dari Imigrasi Thailand, jangan panik. Ada bus komuter yang melayani para pelintas batas, dengan membayar 20 bath, kita akan sampai di Imigrasi Laos.
Dari Imigrasi Laos menuju Vientiane dapat menggunakan bus kota nomor 14 atau Taxi atau Tuk-tuk tergantung tebalnya dompet kita.

 Kalau ditinggal bus di Imigrasi Laos, silahkan keluar dari Imigrasi, jalan sampai pelataran parkir, belok kanan.

Tunggu disini, sampai bus warna hijau dengan nomor 14 datang. Umumnya bus hijau itu selalu ada, baca dikaca depan, ada tulisan Talat Sao, jangan keliru dengan tulisan Buddha Park meskipun nomornya sama. Sediakan ongkos 8000 Kip untuk sekali jalan.

Akhir perjalanan, bus akan masuk Central Bus Terminal Talat Sao Vientiane.

Catatan.
Lao Kip, uang lokal di Laos sulit dicari di Money Changer Indonesia bahkan di Thailand sebagai negara terdekatnya. Sediakan saja uang USD, saat antri di Imigrasi Laos ada loket penukaran uang.
Atau gunakan saja Kartu ATM dengan logo Visa Pluz atau MasterCard di ATM-ATM yang tersebar cukup banyak di jalanan kota Vientiane. Untuk Kartu ATM dengan logo GPN tentu saja tidak bisa digunakan disini.



Minggu, 29 Desember 2019

Mengunjungi Buddha Park di Vientiane Laos

Menurut Wikipedia, …. Buddha Park atau Taman Buddha, juga juga dikenal dengan nama lokal Xieng Khuan, adalah taman patung yang terletak 22 km tenggara dari Vientiane, ibu kota Laos dan merupakan simbul kebersamaan antara Buddha dan Hindu. Dibangun di area padang rumput luas di tepi Sungai Mekong yang membatasi Laos dengan Thailand. Memandang keseberang sungai,tidak terlalu jauh, tampak jelas kota Nong Khai Thailand. Meskipun bukan candi, taman ini dapat disebut sebagai Wat Xieng Khuan, karena mengandung banyak gambar agama. Nama Xieng Khuan sendiri berarti Kota Roh.

Meskipun jauh dari pusat kota, untuk berkunjung ke Buddha Park tidak terlalu sulit karena ada bus kota yang menghubungkan kota Vientiane dengan lokasi Buddha Park. Jumlah bus kota yang melayani rute ini cukup banyak, karena disamping tujuan akhir adalah Buddha Park, bus kota ini juga berfungsi sebagai transportasi murah dari Imigrasi perbatasan Laos - Thailand menuju kota.
Terminal bus kota, Central Bus Station, Khua Din, terletak di area Pasar Pagi Talat Sao Shopping Mall. Disamping sebagai terminal bus kota juga berfungsi sebagai terminal bus internasional tujuan Nong Khai, Udhon Tani dan Khon Kaen.
Di Vientiane ada tiga terminal bus, terminal bus yang melayani transportasi menuju bagian utara Laos, umpama ke Luang Prabhang sampai beberapa kota di China adalah North Bus Terminal. Untuk tujuan bagian selatan Laos sampai Vietnam dan Kamboja adalah South Bus Terminal. Untuk bus kota dan bus tujuan Thailand adalah Central Bus Station yang ada di area Pasar Pagi ini.

 Central Bus Station, Pasar Pagi Talat Sao - Vientiane

 Situasi terminal bus campur pasar, seperti ditanah air kita, ruwet. 
Bedanya disini tidak ada anak ngamen dan pengemis.

 Nunggu bus kota nomer 14 tujuan Friendship Bridge dan Buddha Park.

 Bus Internasional ke arah Thailand juga berangkat dan datang dari terminal ini

Selain tujuan ke Udhon Tani, juga ada yang menuju Nong Khai dan yang paling jauh adalah tujuan Khon Kaen. Bus Internasional ini milik pemerintah Thailand, sehingga harga tiketnya cukup murah.

Akhirnya datang juga Bus nomor 14 dengan tujuan Friendship Bridge dan Buddha Park. Tarip jauh dekat untuk Bus nomor 14 adalah 8000 Kip.


Tujuan bus dan tarip tertera didepan kaca bus. Ongkos akan ditarik oleh Kondektur yang bertugas didalam bus dengan disertai secarik tiket. Dari beberapa bus kota yang saya tumpangi, maka Kondektur bus umumnya memahami dan dapat berbahasa Inggris.

 Tiket Bus Kota seharga 8000 Lao Kip, setara dengan Rp. 12.500,- untuk jarak 22 Km.

Bus Kota di Vientiane Laos ini hanya mau berhenti di Halte Bus yang sudah ditentukan, namun bus hanya berhenti di halte tersebut kalau ada calon penumpang yang memberhentikan bus.
Untuk perjalanan dari Talat Sao ke Buddha Park, bus hanya menurunkan penumpang yang turun di Imigrasi Friendship Bridge, kemudian bus akan langsung keluar halaman dan menuju Buddha Park.

Halte Bus Nomor 14 di halaman Imigrasi Friendship Bridge.

Setelah beberapa lama dalam perjalanan sampai juga bus didepan Buddha Park. Kondektur akan memberi tahu dan mempersilahkan penumpang untuk turun.



Sebelum masuk, seperti lazimnya disetiap tempat-tempat umum yang dikunjungi adalah membeli tiket masuk.

Saat mau beli tiket masuk di counter ini saya diminta ke conter yang ada didepannya dengan menggunakan bahasa lokal.
Inilah nasib kita, bangsa yang secara mayoritas memiliki wajah yang mirip dan hampir bersamaan. baru setelah saya katakan kalau kita ini orang Indonesia, mereka tersenyum dan memberi tiket masuk yang harganya sangat jauh berbeda dengan harga tiket yang dijual di counter depannya. Untuk foreighner harga tiket masuk Buddha Park 15.000 Kip. mau tidak mau ya harus dimaklumi sebab di Borobudur-pun harga tiket masuk untuk orang asing harganya juga jauh berbeda dengan WNI.

 Tiket masuk Buddha Park untuk Foreighner, 15000 Lao Kip. 

Sebagai sesama ASEAN saya tidak melihat Merah-Putih di daftar yang ada didepan counter. Mungkin pengunjung dari Indonesia sangat amat minim sehingga tidak perlu diperhitungkan. Selama berjalan di Laos memang saya tidak pernah berjumpa dengan Turis atau Traveller dari Indonesia. Berbeda kalau berjalan di Singapura atau Bangkok, banyak sekali berjumpa dengan teman-teman sebangsa dan setanah air.

 Denah lokasi kumpulan patung-patung yang ada hubungannya dengan Buddha.



 



 



Di area Budhha Park, ditepi Sungai Mekong, dibangun gazebo-gazebo untuk istirahat. Kebanyakan digunakan dan dimanfaatkan oleh penduduk lokal yang datang secara berkelompok dalam keluarga atau berombongan. Untuk yang punya hobi ke toilet, jangan kawatir, didalam Buddha Park, toilet gratis bisa digunakan semaunya.
Sebelum meng-akhiri kunjungan saya berkeliling mencari makanan khas yang ada didalam area ini.





Ternyata, kemanapun saya pergi di negara-negara Asean ini, makanan inilah yang saya temukan.

Ingat, meskipun ada Bus Stop, bus tetap harus dilambai untuk berhenti.


Dalam perjalanan dari Buddha Park menuju Talat Sao, bus masuk kedalam halaman Imigrasi Friendship Bridge dan berhenti agak lama untuk menunggu penumpang yang akan menuju Vientiane.

 



 Bus akan berangkat kalau sudah ada bus nomor 14 lain yang datang dan parkir dibelakangnya.