Bagian 1
Setelah beristirahat semalam di kota lama Hoi An, lewat resepsionis
hotel saya memesan tiket bus untuk menuju kota Hue. Setiap hotel selalu
menyediakan diri untuk melayani tamunya dalam memesan tiket transportasi, dalam
hal ini saya memilih Sleeper Bus. Sleeper Bus kelihatannya satu-satunya pilihan
sebab Sitting Bus kelihatannya tidak ada. Tiket Sleeper Bus Hoi An – Hue
seharga USD 5,- per orang atau waktu itu VND 110.000,-. Sleeper Bus berkeliling
dari hotel kehotel menjemput penumpang, jadi calon penumpang tidak perlu
bingung, tunggu saja bus sambil duduk didepan hotel tempat menginap sebelumnya.
Di Vietnam bus-bus wisata seperti itu tidak masuk ke Terminal bus umum, tertapi
berhenti di terminalnya sendiri yang umumnya kantor atau agennya dikota yang
bersangkutan. Agen bus seperti itu umumnya selalu berada dilingkungan hotel,
hotel murah sampai hotel mahal.
Bagian dalam Sleeper Bus.
Sleeper Bus yang saya tumpangi berhenti di daerah ini.
Saat bus yang saya tumpangi mulai masuk kota Hue, hari sudah menjelang
sore dan bus berhenti ditepi jalan, selanjutnya Pengemudi berteriak dalam
bahasa Inggris logat Vietnam ….. Passanger to Hue stop here, passanger to Hanoi
stay on the bus ……..seorang petugas dari sebuah hotel aktif bertanya pada
penumpang yang turun sambil berbicara …. Hotel ….hotel sir ….. Karena belum
memiliki tempat bermalam, saya mengikuti petugas hotel itu dan mendapatkan
tempat bermalam yang nyaman dan luas seharga USD 14,- untuk dua orang dengan
waktu check out sampai jam 12.00. Mandi dan istirahat sambil nonton TV
merupakan menu utama sore - malam hingga esok pagi.
Hotel $ 14,-
Bagian dalam hotel kelas $ 14,-
Sebuah keuntungan yang tak terduga, ternyata hotel tempat bermalam
berada di dekat pasar tradisional Vietnam. Cocok dengan tujuan backpacking yang
menekankan konsep Social Journey, ditengah pasar tradisional merupakan tempat yang
istimewa untuk menyelami kehidupan masyarakat kelas bawah, termasuk siapa saja
yang berbelanja diarea pasar tersebut.
Situasi pasar tidak berbeda dengan pasar-pasar tradisional di P. Jawa.
Pedagang yang memiliki kios, pedagang dengan membawa gerobak dagangan dan yang
paling banyak pedagang yang menggelar dagangannya di tanah.
Singkong rebus dan uwi dijual di pasar ini.
Saya tertarik dengan pedagang makanan tradisional, singkong rebus
mendominasi jenis jajanan yang ada. Bahkan saya mendapatkan umbi yang duluuuu
saat kecil saya dinamakan “uwi”. Tebu kupas dipotong pendek-pendek yang sudah
lenyap dari pasar tradisionil P. Jawa masih ada di Hue Vietnam.
Tebu kupas dipotong pendek-pendek
Kenikmatan jajan di pasar tradisionil sambil duduk dikursi plastik pendek
yang disediakan oleh pedagang
Atau makan murah meriah di warung nasi seperti ini
Sayang Market Journey belum tuntas, jam sudah menunjukkan pukul 11.30, sebentar lagi harus check out dari hotel atau terkena penalty beberapa puluh ribu VND ..........
Bagian - 2 silahkan klik ini: http://ikutsangsurya.blogspot.co.id/2015/11/12-jam-di-kota-hue-vietnam-tengah_17.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar