Bagian Ke-dua. Komtar - Jetty.
Pagi-pagi saya sudah keluar hostel, jalan kaki ke Pemberhentian CAT terdekat dengan tujuan awal Komtar untuk melanjutkan wisata Kota Warisan yang masih terputus kemarin karena sudah sore.
Ini obyek-obyek Kota Warisan, bila melakukan perjalanan balik dari Komtar ke Jetty, perlu diketahui bahwa ada beberapa obyek yang sebenarnya saling tumpang tindih.
11. Jalan Kedah
Seorang Tokoh India Muslim, bernama Caudeer Mohudeen atau Kapitan Kling telah mendapat izin menggunakan tanah seluas 18 hektar pada November 1801 untuk membangun mesjid bagi kelompok tersebut. Setelah Caudeer Mohudeen wafat pada tahun 1834, tanah itu tidak lagi diberikan kepada peminjamnya dan luasnya semakin berkurang. Jalan dan rumah masyarakat di sekeliling masjid mengurangkan keluasan tanah hanya menjadi 8 hektar menjelang 1916.
Pagi-pagi saya sudah keluar hostel, jalan kaki ke Pemberhentian CAT terdekat dengan tujuan awal Komtar untuk melanjutkan wisata Kota Warisan yang masih terputus kemarin karena sudah sore.
Ini obyek-obyek Kota Warisan, bila melakukan perjalanan balik dari Komtar ke Jetty, perlu diketahui bahwa ada beberapa obyek yang sebenarnya saling tumpang tindih.
11. Jalan Kedah
Jalan: Transfer
Road, Kedah Road, Phee Choon Road, Burmah Road
Obyek: Masjid Titi Papan, Dato
Koyah Shrine, Saw Khaw Lean Heah Kongsi
12. Chowrasta
Jalan: Penang
Road, Chowrasta Road, Tamil Street, Kimberley
Street, Dickens Street
Obyek: Chowrasta Market, Penang
Bazaar, Penang Road Cendol
13. Komtar Timur
Jalan: Prangin
Road, Rope Walk, Lebuh Lintang, Carnarvon Street
Obyek: Prangin Mall, Masjid
Pintal Tali, Ghee Hin Hall of Heroes, Prangin Canal, Sia Boey
14. Lebuh Carnarvon
Jalan: Carnarvon
Street, Kimberley Street
Obyek: Li Teik Seah Building, Penang
Tourism Information Centre, Penang Islamic Museum, Sun Yat Sen Penang Base, Campbell
Street Market
15. Kampung Kolam
Jalan: Kampung
Kolam, Kampung Kaka, Claimant Place, Pitt Street, Armenian
Street
Obyek: Kapitan Keling Mosque, Noordin
Family Tomb, Khoo Kongsi, Cheah Kongsi, Lim Kongsi, Yap Kongsi, Choo Chay Keong
Temple, Hock Teik Cheng Sin Temple, Acheen Street Mosque, Gudang Acheh
16. Mahkamah
Jalan: Pitt
Street, Bishop Street, Church Street, Farquhar
Street, Stewart Lane
Obyek: St George’s Church, Kuan
Yin Teng, Sri Mahamariamman Temple, Supreme Court, Chinese Chamber of Commerce,
Bank Negara Malaysia
17. Dewan Sri Pinang
Jalan: Light
Street, Esplanade Road, Duke Street, Jalan Tun Syed Sheh
Barakbah
Obyek: Dewan Sri Pinang, Town
Hall, City Hall, Supreme Court, Logan Memorial, Cenotaph
18. Kota Cornwallis
Jalan: Light
Street, Penang Street.
Obyek: State Assembly Building, House
of Yeap Chor Ee, Foo Tye Sin Mansion, Fort Cornwallis (inc. Francis
Light Statue & Lighthouse)
19. Lebuh Downing
Jalan: Beach
Street, Downing Street, Union Street.
Obyek: General Post Office, Islamic Council
Building, HSBC Building, Standard Chartered Building.
Naik CAT dari Komtar selalu berebut, pak pengemudi yang tadinya ramah, di Komtar ini menjadi galak. Hal ini disebabkan banyaknya calon penumpang yang naik tidak lewat pintu depan, tetapi menerobos lewat pintu tengah yang digunakan untuk penumpang turun. Hari ini saya ingin melihat perkembangan Agama Islam di Pulau Penang disamping perkembangan Agama lain yang tumbuh berdampingan dengan aman sejahtera.
Naik CAT dari Komtar selalu berebut, pak pengemudi yang tadinya ramah, di Komtar ini menjadi galak. Hal ini disebabkan banyaknya calon penumpang yang naik tidak lewat pintu depan, tetapi menerobos lewat pintu tengah yang digunakan untuk penumpang turun. Hari ini saya ingin melihat perkembangan Agama Islam di Pulau Penang disamping perkembangan Agama lain yang tumbuh berdampingan dengan aman sejahtera.
Masjid Lebuh Acheh yang didirikan sejak tahun 1808 masih berdiri megah.
Tempat Wudlu, kalau ini mungkin hasil renovasi, karena kran air yang digunakan masih baru...
Meskipun Syed Hussain Idid sebagai
pendiri masjid Acheh sudah wafat, perkampungan disekeliling masjid tersebut
terus berkembang sampai sekarang. Beberapa tahun yang lalu, kawasan ini
merupakan lokasi tempat berkumpulnya calon haji dari Malaysia, Indonesia dan
Thailand sebelum berangkat ke tanah suci Mekah. Saat ini setiap kali musim haji tiba, halaman
sekitar Masjid Melayu Lebuh Acheh ini menjadi sibuk dipenuhi calon haji yang
menunggu dokumen perjalanan diproses dan juga dibanjiri oleh saudara, sahabat
handai yang menghantar mereka.
Tidak jauh dari masjid Acheh berdiri bangunan pemujaan kepercayaan China, yaitu Kuil Kong Hock Keong, Goddess of Mercy yang dalam kepercayaan China didedikasikan untuk Dewi Kuan Yin. Tetapi ada kisah yang menyatakan bahwa kuil itu sebenarnya untuk Ma Chor Po, yaitu dewa yang melindungi para pelaut.
Tidak jauh dari masjid Acheh berdiri masjid Kapitan Kling yang cukup megah juga.
Seorang Tokoh India Muslim, bernama Caudeer Mohudeen atau Kapitan Kling telah mendapat izin menggunakan tanah seluas 18 hektar pada November 1801 untuk membangun mesjid bagi kelompok tersebut. Setelah Caudeer Mohudeen wafat pada tahun 1834, tanah itu tidak lagi diberikan kepada peminjamnya dan luasnya semakin berkurang. Jalan dan rumah masyarakat di sekeliling masjid mengurangkan keluasan tanah hanya menjadi 8 hektar menjelang 1916.
Sebagian tanah masjid juga menjadi trotoar yang sangat luas cukup aman untuk berjalan-jalan.
Berseberangan dengan masjid Kapitan Kling berdiri Lum Yeong Tong Yap Temple milik klan China Hokkian di Penang.
Agak jauh dari masjid Kapitan Kling terdapat kuil China lagi yang berdiri dibawah pohon beringin yang rindang. Kuil Han Jiang Anchestral yang menurut catatan dibangun tahun 1867 oleh para imigran Teochew dari Chaozhou. Nama kuil milik klan Teochew dinamakan seperti itu sejak tahun 1935.
Bertemu dengan rumah makan, yang masih ada hubungan kekerabatan dengan suami adik saya
Paling ujung saya turun CAT di Pemberhentian Lebuh Downing, kemudian berjalan kaki kembali menuju Beteng Fort Cornwallis. Tujuannya untuk melihat tugu dengan jam yang ada diatasnya, Queen Victoria Memorial Clock Tower yang dibangun tahun 1897.
Pintu masuk Beteng Fort Cornwallis. Untuk masuk tiap orang dipungut RM. 20,- bagi Foreigner dan RM.10,- untuk penduduk Malaysia. Untungnya wajah saya dan adik saya adalah wajah Melayu, dengan berbicara bahasa Melayu maka saya hanya dikenakan tarip penduduk Malaysia, lumayan ngirit RM. 10,-
Pemandangan ke-arah pelabuhan dari atas beteng.
Ruang museum disepanjang tepi beteng Fort Cornwallis.
Didalam museum dapat di-ikuti sejarah dan temuan-temuan Fort Cornwallis.
Diantara sekian banyak meriam yang ada di dalam beteng, hanya meriam Sri Rambai ini yang mengkilap dan baik. Mungkin karena dianggap bertuah, bisa membuat wanita hamil.
Parit yang mengelilingi beteng masih dapat dilihat dibagian belakang beteng meskipun sudah tidak dalam.
Keluar dari Beteng Fort Cornwallis menunggu Bus CAT lewat yang menuju Jetty, dari Jetty nanti naik Bus Kota lagi yang lewat Lebuh Chulia Street dan turun didepan Rumah Tumpangan. Selamat tinggal Pulau Penang, sebab nanti malam dengan menggunakan kereta api saya akan kembali ke Kuala Lumpur dan lanjut ke Melaka dengan menggunakan Bus Antar Bandar. Salaaaaammmmm .......
Hari ini pengeluaran saya:
1. Tiket masuk ke Beteng Fort Cornwallis RM. 10,-