Sehingga saat ada penawaran untuk berangkat ibadah umroh yang harus dibayar tahun 2016 untuk keberangkatan tahun 2017 dengan harga Rp 14.300.000,- langsung saya bayar. Teman yang sudah berangkat umroh dibulan januari 2016 saya gunakan sebagai rujukan.
Awal-awal yang membuat hati bahagia........
Melewati agen yang ada di Surabaya tanggal 15 Maret 2016 saya lunasi biaya umroh sebesar Rp. 14.300.000,- untuk keberangkatan tahun 2017.
Teman dekat, saudara kandung saya beri tahu kalau saya tahun 2017 mau berangkat umroh. Semua mengatakan “Alhamdulillah .....”, meskipun adik saya perempuan mentertawakan saya .....” Hati-hati, mas, bisa-bisa dibuang ditengah padang pasir dan tidak bisa kembali ke Indonesia.....” Sedangkan anak saya yang nomor dua bertanya:” Kok pakai First Travel, pak ? banyak yang mengatakan itu travel biro tidak rekomended. Dari 10 orang yang ditanya, 10 orang mengatakan tidak bagus”
Melewati hari, minggu dan bulan .... sampai akhirnya tanggal 28 September 2016 ada berita lewat WA dari Agen tempat saya bergabung di Surabaya:
Pengumuman lewat WA
Karena masih ada acara seminar di Khon Kaen Thailand, maka saya hanya menyerahkan foto kopi paspor satu buku penuh. Sedangkan untuk mendapatkan Buku Kuning segera saya lakukan dengan mengunjungi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya di Jalan Perak Timur.
Buku Kuning tanda sudah melakukan vaksinasi Meningtis
Tanggal 6 Januari 2017 ada pemberitahuan dari Agen untuk mengambil perlengkapan Umroh. Keyakinan untuk melaksanakan umrah menjadi besar, sehingga didalam hati saya mampu menepis berita-berita negatif yang menyangkut First Travel.
Pengumuman untuk mengambil perlengkapan umrah.
Perlengkapan yang saya dapatkan adalah, satu set koper dan tas, satu buku petunjuk, bahan baju seragam First Travel, pakaian Ihram dan sabuk tanpa jahitan.
Koper dan dua tas kecil. Bukan perlengkapan Backpacker.
Semangat dan gambaran untuk melaksanakan umrah terbayang dekat dipelupuk mata, berarti apa yang dikatakan orang tentang First Travel hanya sekedar rumor tak beralasan.
Saya ingat kalau paspor saya bulan Agustus 2017 expired, namun pihak First Travel kok tidak mengingatkan. Ini awal dari perasaan was-was timbul di benak saya, berarti paspor saya di First Travel tidak divalidasi atau belum divalidasi atau hanya disimpan saja. Mengantisipasi kemungkinan buruk tanggal 27 januari 2017 saya mengajukan permintaan paspor dan tanggal 4 Februari 2017 paspor saya, via Agen Surabaya saya terima kembali. Ada pemberitahuan dari Agen agar saya ke Perwakilan First Travel Surabaya di Margorejo Surabaya untuk mendapatkan surat keterangan agar nama saya yang hanya 2 suku bisa ditambah menjadi 3 suku. Hal ini sesuai dengan persyaratan untuk dapat masuk ke Arab Saudi, untuk itu ada tambahan Rp 10.000,- karena surat keterangan yang dikeluarkan ada meterai-nya.
Karena untuk memperbaharui paspor di Imigrasi Surabaya, antriannya sangat panjang dan belum tentu dalam satu minggu selesai, maka saya melakukan perpanjangan paspor di Imigrasi Kediri.
Pembaharuan Paspor di Imigrasi Kelas 1 Surabaya sangat padat dengan antrian yang panjang. Sehingga saya putuskan untuk mengikuti arahan pada pengumuman " Pilihan Tempat Pelayanan Paspor". Kantor Imigrasi yang saya tuju adalah Kediri, mengingat transportasi umum sangat mudah.
Proses perpanjangan dan penambahan nama ayah dibelakang nama saya cukup cepat karena segala persyaratan yang ada sudah saya lampirkan. Dalam kurun waktu cuma tiga hari paspor saya selesai. Tanggal 17 Februari 2017 paspor baru masih cling saya serahkan kembali ke Agen tempat saya bergabung dengan harus membayar Rp 100.000,- sebagai ganti ongkos kirim paspor Jakarta – Surabaya – Jakarta.
Sementara itu pakaian seragam umrah First Travel yang warnanya biru dijahitkan oleh istri saya dengan biaya Rp 65.000,-
Kabar gembira setelah menunggu sekian lama akhirnya datang juga:
Pengumuman jadwal keberangkatan Umrah ke tanah Suci.
Tentu saja kabar gembira ini, meskipun masih kurang 3 bulan pantas untuk saya kabar-kabarkan ..... (hehehehe .....awal Tsunami...).
Sementara itu masuk juga berita dari beberapa teman kalau ada keluarganya yang seharusnya berangkat di bulan Januari 2017, sampai saat ini belum berangkat dan terus di-reschedule.
Namun dari sebuah nomor yang tak saya kenal +62858251893xx dan +62858251880xx saya mendapat link kesebuah situs yang mendukung First Travel dan ada foto:
Jamaah dengan seragam First Travel bersorak didalam bus, hehehehe....kemakan juga otak saya dengan gambar seperti ini.....tenang perasaan saya.
Dengan agak bangga, anak saya yang berada di Timor Leste, yang meragukan First Travel saya beri tahu tentang jadwal keberangkatan saya.
Adik saya perempuan yang katanya saya akan dibuang di padang pasir oleh First Travel juga saya beri tahu. Teman-teman kerja dan tentu saja tidak luput para teman WA saya beri tahu juga.
Bahkan anak saya perempuan titip dibelikan cicin dari emas Arab seperti yang selalu dipamerkan temannya kalau ada keluarga yang ke Tanah Suci. Dapat dibayangkan seperti keluarga-keluarga yang lain, saat ada salah satu keluarganya menunaikan umroh atau haji, akan selalu ditanya tanggal dan jam keberangkatannya. Belum lagi nasehat-nasehat, terutama karena usia saya yang sudah 69 tahun tentunya ada kekawatiran ekstra dari keluarga.
Tentu saja juga saya siapkan konsep jurnalistik Bloger, saya ingin bagi2 pengalaman selama berada di Arab Saudi.....
Bersambung ....... Dua Kali Dipermalukan Oleh First Travel (2).