Saat belajar Ilmu Bumi (pelajaran sekolah jaman dulu) maka nama ibu kota Negara Laos adalah Louangprabhang (ຫລວງພະບາງ) atau Luang Prabhang. Tanggal 2 Desember 1975 Kerajaan Laos berubah menjadi Republik Laos, kemudian menjadi anggota Asean tahun 1997 dan terbuka dapat dikunjungi oleh orang asing sejak tahun 2004. Saat ini Laos sudah merupakan Negara bebas visa bagi NKRI dengan ibu kota Vientiane (ວຽງຈັນ). Saat berkunjung ke negara ini jangan harap telinga kita mendengar lafal v-i-e-n-t-i-a-n-e. Saat berada di Hanoi (Vietnam) maka lafal yang saya dengan adalah Venjang berbeda dengan lafal Luangprabhang yang jelas terdengar. Di Central Market-pun yang kita dengan adalah Venchang…..
Dari Bangkok, transportasi menuju ibu kota Laos (Vientiane) dapat naik bus dari Northern Bus Terminal. Atau naik kereta api dari Bangkok ke Nong Khai kemudian ganti kereta api menuju Friendship Bridge, stasiun Thanaleng.
Naik bus dari Bangkok ke Vientiane untuk ukuran saya cukup mahal meskipun sangat menghemat waktu. Naik kereta api memang ada pilihan mulai yang murah sampai mahal. Namun kereta api Nong Khai menuju Thanaleng sehari cuma dua kali. Kalau ingin cepat dari stasiun Nong Khai harus naik Tuk-Tuk ke perbatasan, kemudian naik bus dari imigrasi Thailand menuju Imigrasi Laos. Disambung ke Vientiane menggunakan bus kota nomor 14 atau taxi.
Nah ini adalah cara saya dari Bangkok menuju Vientiane dengan budget murah dan tidak sengsara …….maksud saya jalan kakinya tidak jauh-jauh amat….
Kereta api + bus + jalan kaki …….hehehehe….
Bus Internasional yang menuju ke Vientiane ada tiga pemberangkatan. Dari Khon Kaen ada 2 pemberangkatan, dari Udhon Tani ada 7 pemberangkatan dan dari Nong Khai paling banyak, pemberangkatannya.
Kereta api berangkat dari Bangkok menuju Nong Khai dan berhenti di stasiun Udhon Tani ada empat pemberangkatan.
Jam 08.20 masuk stasiun Udhon Tani jam 17.10
Jam 18.35 masuk stasiun Udhon Tani jam 03.36
Jam 20.00 masuk stasiun Udhon Tani jam 05.58 dan terakhir
Jam 20.45 masuk stasiun Udhon Tani jam 07.40 dan saya menggunakan kereta api ini dengan tarif 245 Bath.
Saya memilih Udhon Tani sebagai link, dengan alasan, jarak antara stasiun kereta api Udhon Tani dengan terminal bus sangat dekat. Pemberangkatan bus dari Udhon Tani cukup banyak dengan pemberangkatan terakhir jam 18.00.
Cukup murah, harga tiket 80 Bath. Tidak ada perbedaan harga antara warga negara Thailand, Laos atau negara lainnya.
Dari Bangkok, transportasi menuju ibu kota Laos (Vientiane) dapat naik bus dari Northern Bus Terminal. Atau naik kereta api dari Bangkok ke Nong Khai kemudian ganti kereta api menuju Friendship Bridge, stasiun Thanaleng.
Naik bus dari Bangkok ke Vientiane untuk ukuran saya cukup mahal meskipun sangat menghemat waktu. Naik kereta api memang ada pilihan mulai yang murah sampai mahal. Namun kereta api Nong Khai menuju Thanaleng sehari cuma dua kali. Kalau ingin cepat dari stasiun Nong Khai harus naik Tuk-Tuk ke perbatasan, kemudian naik bus dari imigrasi Thailand menuju Imigrasi Laos. Disambung ke Vientiane menggunakan bus kota nomor 14 atau taxi.
Nah ini adalah cara saya dari Bangkok menuju Vientiane dengan budget murah dan tidak sengsara …….maksud saya jalan kakinya tidak jauh-jauh amat….
Kereta api + bus + jalan kaki …….hehehehe….
Bus Internasional yang menuju ke Vientiane ada tiga pemberangkatan. Dari Khon Kaen ada 2 pemberangkatan, dari Udhon Tani ada 7 pemberangkatan dan dari Nong Khai paling banyak, pemberangkatannya.
Saya menunggu datangnya kereta api dari Bangkok. karena saya naik dari stasiun Dong Muang yang tepat berada didepan bandara Dong Muang.
Kereta api berangkat dari Bangkok menuju Nong Khai dan berhenti di stasiun Udhon Tani ada empat pemberangkatan.
Jam 08.20 masuk stasiun Udhon Tani jam 17.10
Jam 18.35 masuk stasiun Udhon Tani jam 03.36
Jam 20.00 masuk stasiun Udhon Tani jam 05.58 dan terakhir
Jam 20.45 masuk stasiun Udhon Tani jam 07.40 dan saya menggunakan kereta api ini dengan tarif 245 Bath.
Kereta api yang saya tumpangi adalah kereta api yang ramah tamah, hampir setiap stasiun berhenti sebentar untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.
Hampir semua stasiun kecil memiliki bentuk dan arsitektur yang sama.
Akhirnya stasiun Udon Thani.
Peta dari Stasiun Kereta api Udon Thani menuju Terminal Bus.
Keluar stasiun kereta api, jalan lurus saja, tidak usah takut tersesat. Bisa lewat bagian belakan terminal bus, bisa lewat bagian depan pintu masuk terminal bus.
Loket hanya dibuka 30 menit sebelum jadwal keberangkatan bus. saya memilih keberangkatan bus untuk yang berangkat jam 14.00. Jangan lupa untuk membeli tiket diperlukan paspor dan untuk negara-negara diluar Asean diperlukan Visa. Penjual tiket tidak mau menerima alasan pembeli yang akan menggunakan Visa On Arrival.
Dalam perjalanan, oleh petugas bus akan dibagikan Lao PDR Imigration Form. Lagi-lagi saya dilewati, tidak diberi, terpaksa saya bilang ......Indonesian please.... baru diberi lembaran ini.
Saat masuk Imigrasi baik Thailand maupun Imigrasi Laos, jangan lupa semua harta benda dibawa turun bus. (Pengalaman pahit, tas bacpack saya terbawa bus, hilang entah kemana yang membuat saya pulang ke Indonesia hanya mengenakan pakaian yang nempel selama 4 hari).
Sebagai catatan, kalau urusan kita menjadi lama di Imigrasi dan bus sudah pergi dari Imigrasi Thailand, jangan panik. Ada bus komuter yang melayani para pelintas batas, dengan membayar 20 bath, kita akan sampai di Imigrasi Laos.
Dari Imigrasi Laos menuju Vientiane dapat menggunakan bus kota nomor 14 atau Taxi atau Tuk-tuk tergantung tebalnya dompet kita.
Kalau ditinggal bus di Imigrasi Laos, silahkan keluar dari Imigrasi, jalan sampai pelataran parkir, belok kanan.
Tunggu disini, sampai bus warna hijau dengan nomor 14 datang. Umumnya bus hijau itu selalu ada, baca dikaca depan, ada tulisan Talat Sao, jangan keliru dengan tulisan Buddha Park meskipun nomornya sama. Sediakan ongkos 8000 Kip untuk sekali jalan.
Akhir perjalanan, bus akan masuk Central Bus Terminal Talat Sao Vientiane.
Catatan.
Lao Kip, uang lokal di Laos sulit dicari di Money Changer Indonesia bahkan di Thailand sebagai negara terdekatnya. Sediakan saja uang USD, saat antri di Imigrasi Laos ada loket penukaran uang.
Atau gunakan saja Kartu ATM dengan logo Visa Pluz atau MasterCard di ATM-ATM yang tersebar cukup banyak di jalanan kota Vientiane. Untuk Kartu ATM dengan logo GPN tentu saja tidak bisa digunakan disini.
Saat masuk Imigrasi baik Thailand maupun Imigrasi Laos, jangan lupa semua harta benda dibawa turun bus. (Pengalaman pahit, tas bacpack saya terbawa bus, hilang entah kemana yang membuat saya pulang ke Indonesia hanya mengenakan pakaian yang nempel selama 4 hari).
Gerbang Imigrasi Thailand.
Dari Imigrasi Laos menuju Vientiane dapat menggunakan bus kota nomor 14 atau Taxi atau Tuk-tuk tergantung tebalnya dompet kita.
Kalau ditinggal bus di Imigrasi Laos, silahkan keluar dari Imigrasi, jalan sampai pelataran parkir, belok kanan.
Tunggu disini, sampai bus warna hijau dengan nomor 14 datang. Umumnya bus hijau itu selalu ada, baca dikaca depan, ada tulisan Talat Sao, jangan keliru dengan tulisan Buddha Park meskipun nomornya sama. Sediakan ongkos 8000 Kip untuk sekali jalan.
Akhir perjalanan, bus akan masuk Central Bus Terminal Talat Sao Vientiane.
Catatan.
Lao Kip, uang lokal di Laos sulit dicari di Money Changer Indonesia bahkan di Thailand sebagai negara terdekatnya. Sediakan saja uang USD, saat antri di Imigrasi Laos ada loket penukaran uang.
Atau gunakan saja Kartu ATM dengan logo Visa Pluz atau MasterCard di ATM-ATM yang tersebar cukup banyak di jalanan kota Vientiane. Untuk Kartu ATM dengan logo GPN tentu saja tidak bisa digunakan disini.