Ini adalah perjalanan kita yang ke-dua dalam bentuk Social Journey,
lepas dari segala bentuk tugas sehari-hari yang selama ini membebani otak dan
badan kami. Tujuan utama adalah Vietnam dengan route Ho Chi Minh – Da Nang –
Hoi An – Hue – Nha Trang dan kembali lagi ke Ho Chi Minh atau Sai Gon.
Tanggal 4 Nopember 2015 dari Bandara Juanda T2 jam 05.40 kita berangkat
ke Kuala Lumpur dengan tiket yang telah dipesan 10 bulan yang lalu seharga Rp.
400.000,- sudah termasuk Air Port Tax.
Jam 09.00 waktu Malaysia, lebih cepat dari skedul, pesawat sudah
mendarat di Bandara KLIA2 Kuala Lumpur, bandara baru hasil metamorfosa LCCT
dulu yang sekarang menjadi lebih megah meskipun belum 100% selesai. Proses
Imigrasi dan Custom cukup lancar tidak lebih dari 30 menit karena adanya loket
khusus warga Asean.
Karena berusaha mencari tiket yang paling murah, maka penerbangan
lanjutan menuju Bandara Tan Son Nhat di Ho Chi Minh harus menunggu sampai jam
18.50 waktu Malaysia. Enam jam, cukup lama untuk menanti penerbangan lanjutan,
tetapi sepadan dengan dana yang kita keluarkan. Tiket untuk perjalanan dari Kuala
Lumpur – Sai Gon seharga Rp. 275.000,- termasuk Airport Tax yang juga kami
pesan 10 bulan yang lalu.
Jam 18.50 pesawat menuju Tan Son Nhat take off dan mendarat mulus di
Bandara Saigon jam 19.45 waktu Vietnam yang sama dengan Waktu Indonesia Barat.
Keluar dari bandara berjalan kaki kira-kira 1 Kilometer disertai usaha untuk
menemukan hotel yang telah kita pesan dari Indonesia.
Esok pagi setelah sarapan pagi disebuah Café didepan bandara, kita
masuk lagi ke halaman bandara menuju tempat pemberhentian bus kota 152 yang
memiliki route Tan Son Nhat – Ben Than Market dengan tarif VND 5000,-
Diatas bus 152 ini kalau tas atau ransel diletakkan dikursi, maka tas tersebut akan dikenai charge VND 5000,- Tetapi meskipun tidak ditaruh dikursi kalau itu tas ransel itu sangat besar akan tetap kena charge VND 5000,-
Diatas bus 152 ini kalau tas atau ransel diletakkan dikursi, maka tas tersebut akan dikenai charge VND 5000,- Tetapi meskipun tidak ditaruh dikursi kalau itu tas ransel itu sangat besar akan tetap kena charge VND 5000,-
Sore hari lewat stasiun Sai Gon dengan kereta api SE 2 yang berangkat
jam 19.30 kami menuju Da Nang. Harga tiket untuk orang asing berbeda dengan harga tiket untuk warga
pribumi. Tetapi harga tiket untuk orang asing yang sudah berumur lebih dari 60
tahun mendapat reduksi 20%, sama dengan reduksi yang diterapkan PT KAI.
Tiket Sai Gon – Da Nang VND. 693.000,- sedangkan untuk saya yang sudah berusia 67 tahun cukup VND. 555.000,- untuk Kelas Soft Seat. Perjalanan panjang menuju Da Nang akhirnya sampai juga, jam menunjukkan 12.45 siang, 17,5 jam duduk didalam gerbong kereta api.
Saya menjadi tidak habis pikir, bagaimana jenuhnya orang yang bepergian dari Sai Gon ke Ha Noi dengan kereta api ini. Sebab kereta api ini akan masuk Ha Noi jam 04.30 pagi esok hari, masih 15 jam lagi.
Tiket Sai Gon – Da Nang VND. 693.000,- sedangkan untuk saya yang sudah berusia 67 tahun cukup VND. 555.000,- untuk Kelas Soft Seat. Perjalanan panjang menuju Da Nang akhirnya sampai juga, jam menunjukkan 12.45 siang, 17,5 jam duduk didalam gerbong kereta api.
Saya menjadi tidak habis pikir, bagaimana jenuhnya orang yang bepergian dari Sai Gon ke Ha Noi dengan kereta api ini. Sebab kereta api ini akan masuk Ha Noi jam 04.30 pagi esok hari, masih 15 jam lagi.
Da Nang menuju Hoi An kita tempuh dengan naik bus umum yang lewat dan
berhenti dijalan besar dekat stasiun Da Nang. Ongkos Da Nang – Hoi An VND.
30.000,- untuk orang asing dan VND. 20.000,- untuk orang lokal. Tetap ada
disparitas ongkos yang cukup besar juga untuk orang asing dan pribumi.
Cukup semalam di Hoi An, siang hari jam 14.00 dengan menggunakan
sleeper bus kami menuju Hue. Tarif sleeper bus Hoi An – Hue yang kami pesan di
hotel seharga $ 5,- Perjalanan Hoi An – Hue dengan bus cukup menyenangkan, ada
pergantian pemandangan yang signifikan antara naik kereta api yang terus lewat
sawah dan naik bus yang lewat perkotaan.
Jalan menyusuri pantai yang mulus nyaris tidak ada lubang, masuk terowongan yang panjang, benar-benar pembangunan infrastruktur yang pesat di sebuah negara yang nilai uangnya dibawah uang Rupiah (Rp. 1,- = VND. 1,6).
Jalan menyusuri pantai yang mulus nyaris tidak ada lubang, masuk terowongan yang panjang, benar-benar pembangunan infrastruktur yang pesat di sebuah negara yang nilai uangnya dibawah uang Rupiah (Rp. 1,- = VND. 1,6).
Di Hue bus tidak masuk terminal, tetapi berhenti dikomplek dekat pasar
yang penuh dengan bangunan hotel. Begitu bus berhenti ada beberapa petugas
hotel yang menawarkan hotel kepada penumpang bus yang turun. Karena kami belum
memesan hotel di Hue, saya mengatakan pada petugas hotel yang mendekati saya: “
have you cheap hotel?”. Akhirnya kami mendapatkan hotel dengan harga $ 14,-,
cukup murah untuk budget kami yang menganggarkan $ 10,- per-orang untuk urusan
tidur. Hotel dengan kamar yang luas, bersih dan tenang.
Cukup semalam untuk social journey di Hue, kota yang berada di tengah
Vietnam, sudah jauh kami meninggalkan Sai Gon dan ini saatnya untuk kembali
menuju Sai Gon.
Dengan kereta api SE 5 yang berangkat jam 22.45 dari Hue kami menuju
Nha Trang. Ternyata kebijakan potongan 20% untuk manula di stasiun Hue tidak
berlaku (aneh ya?). Sehingga untuk Hue – Nha Trang kami rata mengeluarkan
ongkos VND. 430.000,-
Nha Trang adalah kota dengan pemandangan pantai yang menjulur panjang
sekali. Tanpa terasa sudah tanggal 9 Nopember jam 12.00 siang hari kereta api masuk stasiun
Nha Trang.
Dari stasiun berjalan kaki sejauh 1,5 Kilometer menuju pantai dan istirahat di pantai sampai menjelang matahari terbenam.
Dari stasiun berjalan kaki sejauh 1,5 Kilometer menuju pantai dan istirahat di pantai sampai menjelang matahari terbenam.
Jam 21.30 dengan naik kereta api SE 1 kami melanjutkan perjalanan ke
Sai Gon. Ternyata di stasiun Nha Trang tarif manula berlaku, sehingga untuk
saya cukup membayar VND. 249.000,- dibanding dengan yang masih dibawah 60 tahun
yang harus membayar VND. 311.000,-
Jam 04.30 pagi hari kereta api masuk stasiun Sai Gon, istirahat di stasiun sambil menunggu matahari terbit. Sekitar jam 09.00 atmosphere terang benderang kami bergegas menuju hotel yang berada didekat bandara, tempat kami bermalam saat pertama kami datang.
Dua siang dua malam tubuh kami tidak berbau air sama sekali termasuk juga
tidak berganti pakaian. Harapan setelah masuk hotel adalah mandi, ganti pakaian dan tentu saja makan……..esok
hari sudah harus pulang NKRI.
Transportasi setiap orang:
Surabaya – Kuala Lumpur Rp.
400.000,-
Kereta api Sai Gon – Da Nang VND.
693.000,-
Bus Da Nang – Hoi An VND. 30.000,-
Sleeper Bus Hoi An – Hue VND.
110.000,-
Kereta api Hue – Nha Trang VND.
430.000,-
Kereta api Nha Trang – Sai Gon VND.
311.000,-
Hotel untuk setiap orang:
Saigon (pesan dari Indonesia) Rp. 108,50
Hoi An (pesan dari Indonesia) Rp. 108,50
Hue VND.
154.000,-
Saigon VND.
235.000,-
Ingin tahu pengalaman saya menarik uang lewat ATM di Vietnam? klik disini: http://ikutsangsurya.blogspot.co.id/2015/11/pengalaman-mengambil-uang-di-atm-vietnam.html
Ingin tahu pengalaman saya menarik uang lewat ATM di Vietnam? klik disini: http://ikutsangsurya.blogspot.co.id/2015/11/pengalaman-mengambil-uang-di-atm-vietnam.html