Bagian Pertama, Jetty - Komtar
George Town atau juga disebut Georgetown didirikan pada 11 Agustus 1786 oleh Kapten Francis Light, seorang pedagang British East India Company. Dia memperoleh Pulau Penang dari Sultan Kedah dan dibangun Fort Cornwallis di sudut utara-timur pulau. Benteng menjadi perhubungan sebuah pos perdagangan tumbuh dan penduduk pulau mencapai 12.000 sampai dengan tahun 1804.
Kota komersial asli diletakkan antara Light Street, Beach Street (kemudian berjalan dekat dengan pantai), Malabar Street (selanjutnya disebut Chulia Street) dan Pitt Street (sekarang disebut Masjid Kapitan Keling Street).(Saya sarikan dari Wikipedia)
George Town atau juga disebut Georgetown didirikan pada 11 Agustus 1786 oleh Kapten Francis Light, seorang pedagang British East India Company. Dia memperoleh Pulau Penang dari Sultan Kedah dan dibangun Fort Cornwallis di sudut utara-timur pulau. Benteng menjadi perhubungan sebuah pos perdagangan tumbuh dan penduduk pulau mencapai 12.000 sampai dengan tahun 1804.
Kota komersial asli diletakkan antara Light Street, Beach Street (kemudian berjalan dekat dengan pantai), Malabar Street (selanjutnya disebut Chulia Street) dan Pitt Street (sekarang disebut Masjid Kapitan Keling Street).(Saya sarikan dari Wikipedia)
Diawali dari Terminal Bus Jetty dengan naik bus gratis CAT dari Rapid Penang.
Jangan lupa membawa peta ini. CAT akan hop off dan hop on disetiap titik bernomor
Bus CAT dengan tanda CAT, berhenti di LANE CAT
Selfie sebentar di samping Bus Rapid Penang dengan tanda CAT
Bus berangkat tiap 30 menit, jadi bisa sarapan nasi bungkus.
Mekipun bus gratis tidak berarti interior kumuh dan bangku rusak.
Dalamnya bus bersih dan tidak kumuh dan tidak uyel-uyel-an.
Manula mendapat perioritas tempat duduk
Siap jalan berkeliling Kota Warisan (mereka menyebut dengan nama ini) Georgetown? Kita mulai, dibawah ini adalah nomor pemberhentian Bus CAT dalam perjalanan meninggalkan Jetty. Jetty (atau Pengkalan Weld) sampai Komtar.
1. Pengkalan Weld
Jalan : Weld
Quay, Downing Street.
Obyek: Swettenham Pier, Church
Street Pier
2. Feri
Jalan : Weld Quay, China
Street Ghaut, Victoria Street.
Obyek: Pengkalan Raja Tun Uda, Wisma Yeap Chor Ee, Wisma Kastam
Obyek: Pengkalan Raja Tun Uda, Wisma Yeap Chor Ee, Wisma Kastam
3. Little India
Jalan : Beach
Street, China Street, Church Street.
Obyek: Pinang Peranakan Mansion, Chung
Keng, Kwee Ancestral Temple, Penang Heritage Trust, San Wooi Wooi Koon, Old OCBC Building, 1886
Building, Kongsoon House, Ghee Hiang
Sampai Little India, turun dulu aaahhhh .... lho lha obyek yang lain mana? .... jalan kaki saja ...
Untuk bekal jalan, beli gorengan dulu.
Untuk yang suka makanan India, disini dijual bumbu-bumbu instant masakan India
Di Penang masyarakat India hidup rukun damai antara India Moslem dan India pemeluk bukan Moslem.
Salah satu tempat pemujaan Agama Hindu yang sedang dipugar disalah satu jalan di kawasan Little India. Ini adalah Kuil Arulmigu Sri Mahamariamman atau Sri Mahamariamman ini di bangun pada tahun 1833 dan merupakan Kuil Hindu terbesardi Malaysia
4. Imigresen
Jalan : Beach
Street, Bishop Street, Union Street.
Obyek: Immigration Building, Standard
Chartered Building, HSBC Building, Royal Bank of
Scotland (formerly ABN Amro Bank), Logan’s Building, Whiteways
Building
5. Bank Negara
Jalan : Light
Street, King Street, Pitt Street,
Obyek: Bank Negara Malaysia
Building, House of Yeap Chor Ee, Town Hall, City Hall,
Fort
Cornwallis (inc. Francis Light Statue & Lighthouse), Cenotaph,
Dewan Sri Pinang
Kalau mau lewat terobos sana-sini, jarak antar pemberhentian CAT tidak jauh kok...
Latar belakang saya adalah bangunan-bangunan pemerintahan yang ber-cat putih bersih dan sangat terawat.
Latar belakang saya adalah bangunan-bangunan pemerintahan yang ber-cat putih bersih dan sangat terawat.
6. Muzium
Jalan : Farquhar
Street, Love Lane.
Obyek: Penang Museum, St George’s
Anglican Church (inc. Francis Light’s Memorial), Church of the
Assumption, Supreme Court, Logan Memorial, Convent Light Street, St Xavier’s
Institution
Gereja Anglikan St. George. Pemberhentian CAT nomor 4.
Museum Pulau Penang. Untuk masuk Muzeum ini harus membayar RM. 1,-
Didalam museum ini dapat dipelajari semua yang bersangkutan dengan Pulau Penang.
Sehingga dapat dimaklumi, mengapa masih ada kaum tua yang sangat amat benci dengan Jepang,
konon kabarnya mereka ini tidak mau membeli barang buatan Jepang. Sampai asal muasal nama
Nasi Kandar yang terkenal di Malaysia itu ada di museum ini.
Didalam museum ini dapat dipelajari semua yang bersangkutan dengan Pulau Penang.
Sehingga dapat dimaklumi, mengapa masih ada kaum tua yang sangat amat benci dengan Jepang,
konon kabarnya mereka ini tidak mau membeli barang buatan Jepang. Sampai asal muasal nama
Nasi Kandar yang terkenal di Malaysia itu ada di museum ini.
7. Lebuh Muntri
Jalan : Penang
Road, Muntri Street, Leith Street
Obyek: St Francis Xavier Church, Hainan
Temple, Francis Light’s Tomb, Segara Ninda, Cheong Fatt Tze Mansion
Paling suka saya adalah masuk pasar tradisional. Seperti di Surabaya, ada juga yang menjual kolang-kaling. Chowrasta Market, pasar tradisional di Penang. Chowrasta adalah bahasa Urdu yang artinya persimpangan empat jalan (pasar di perempatan). Pasar ini memang terletak di antara Penang Road, Jalan
Chowrasta, Jalan Kuala Langsar, dan Lebuh Tamil.
8. Lebuh Campbell
Jalan : Penang
Road, Campbell Street, Hutton Lane, Dato Koyah
Road, Kampung Malabar
Obyek: Benggali Mosque, Chowrasta
Market, Penang Bazaar, Sri Kunj Bihari Temple
Makanan khas dan tradisional Penang, dikemas dalam bentuk yang menarik siap digunakan
untuk sekedar oleh-oleh sebagai bukti sudah sampai Penang ...... tapi yang beli oleh-oleh
adik saya lho.
9. dan 10. Komtar
Jalan : Jalan Ria, Tek
Soon Street, Lebuh Lintang, Magazine Road, Penang Road, Bertam
Lane, Macalister Road, Tek Soon Street
Obyek: Komtar, Prangin Mall, Pacific Komtar, Masjid
Jamek Simpang Enam, Gama, Church of Our Lady of Sorrows
Tanpa terasa, naik turun bus CAT sudah sampai di Komtar. Komtar adalah kumpulan Mall dengan berbagai macam yang dijual (masalah Komtar sudah banyak dibahas para Traveller lain). Di Komtar CAT tidak masuk terminal bus kota, tetapi berhenti dan berangkat di luar terminal. Jam ditangan sudah menunjuk pukul 17.00 atau sama dengn jam 04.00 sore di Surabaya. Berarti saya sudah menghabiskan waktu hampir 9 jam untuk mengelilingi setengah dari wilayah Kota Warisan Georgetown. Jadi tidak ada salahnya kalau maem sore dulu disalah satu rumah makan di Komtar sebelum kembali ke rumah tumpangan di Lebuh Chulia. Omong-omong ternyata juru masaknya orang Semarang, makanya makanannya tidak asing di lidah saya.
Pengeluaran saya hari ini:
1. Masuk Muzeum RM 1,- per-orang.